BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Membuka
usaha baru tidak mungkin tanpa ada rencana sebelumnya. Rencana harus ada
betapapun sederhananya secara tertulis. Namun, wirausaha baru di negara kita
banyak yang tidak mau ataupun mungkin tidak mampu atau segan menulis rencana
tertulis tersebut karena berbagai alasan. Perencanaan yang tidak tertulis pasti
sudah ada rekayasa dalam pikiran, yaitu suatu rekayasa secara sederhana tentang
jawaban dari berbagai pertanyaan antara lain, usaha apa yang akan dibuka,
mengapa memilih usaha tersebut, dimana lokasinya, siapa konsumennya, darimana
sumber modalnya, dan sebagainya.
Perencanaan
usaha merupakan langkah awal yang menunjukkan bahwa seseorang serius untuk
berwirausaha, dan untuk menghindari faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan,
serta mengantisipasi setiap tantangan yang akan dihadapi dalam menjalankan
usaha. Rencana usaha harus dibuat karena Perencanaan merupakan titik awal dari
suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan
dalam pelaksanaan. Di samping itu pembuatan rencana usaha menunjukkan sikap
yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha dan komitmen yang kuat untuk
menjalankan usahanya sehingga tidak mudah menyerah dan putus asa ketika
menghadapi setiap kendala dan resiko usaha.
B. Rumusan Masalah
a.
Apa pengertian dan pentingnya perencanaan
bisnis?
b.
Apa fungsi dan manfaat perencanaan bisnis?
c.
Apa aspek-aspek yang ada dalam perencanaan
bisnis?
d.
Apa unsur-unsur perencanaan bisnis?
e.
Apa saja kesalahan yang ada dalam perencanaan
bisnis?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perencanaan Bisnis
Perencanaan
bisnis merupakan dokumen tertulis yang menjelaskan rencana perusahaan/pengusaha
untuk memanfaatkan peluang-peluang usaha (business opportunities) yang terdapat
di lingkungan eksternal perusahaan,menjelaskan keunggulan bersaing(competitive
advantage) usaha, serta menjelaskan berbagai langkah yang harus dilakukan untuk
menjadikan peluang usaha tersebut menjadi suatu bentuk usaha yang nyata.
Sedangkan menurut Peggy (2000: 131), perencanaan bisnis adalah suatu cetak biru
tertulis yang berisikan tentang misi usaha, usulan usaha, operasional usaha,
perincian finansial, strategi usaha, peluang pasar yang mungkin diperoleh, dan
kemampuan serta keterampilan pengelolaannya.[1]
Seorang pengusaha yang tidak bisa
membuat perencanaan sebenarnya merencanakan kegagalan. Rencana usaha harus
dibuat tertulis sehingga dapat dijadikan sebagai rujukan dan pedoman untuk
menjaga agar kegiatan bisnis terarah dan fokus pada pencapaian tujuan. Dengan
membuat suatu penilaian terlebih dahulu sebelum melakukan investasi yang
kemudian dituangkan dalam suatu laporan secara tertulis, Manfaat yang bisa
diperoleh dari perencanaan bisnis adalah, bisa digunakan sebagai pedoman atau
alat untuk mengetahui apakah kegiatan bisnis yang akan dijalankan itu
memungkinkan dan memiliki kelayakan untuk dijalankan dan berapa waktu yang
dibutuhkan untuk mewujudkannya serta dapat dijadikan sebagai alat pengawasan.
Rencana bisnis biasanya digunakan oleh wirausaha yang sedang mencari calon
investor atau penanam modal untuk menyampaikan visi mereka kepada calon
investor atau penanam modal.[2]
Menurut
Bygrave (1994: 115), ada beberapa alasan penting mengapa orang harus menyusun
perencanaan usaha:
1. Untuk
menunjukkan bahwa bisnis ini layak dan menguntungkan perencanaan usaha akan
membuat kita dapat melihat dengan jelas apakah usaha yang dijalankan nanti
memiliki keberhasilan yang tinggi dan juga harus bisa menyakinkan orang
lain tidak akan merugi bila melakukan kerjasama dengan anda.
2. Untuk
mendapatkan pembiayaan bank dengan adanya perencanaan usaha yang jelas akan
memudahkan kita untuk mencari bantuan kerjasama dari berbagai pihak karena
didalam perencanaan usaha menunjukkan aspek keuangan,dan aspek pemasaran
yang hal tersebut akan memudahkan kita mendapat dukungan berupa pinjaman
melalui bank.
3. Untuk
mendapatkan dana investasi perencanaan usaha yang jelas juga memungkinkan kita
untuk mendapatkan pinjaman melalui pihak-pihak lain yang potensial yang akan
mendukung pemenuhan investasi usaha kita.
4. Untuk
mengatur dengan siapa harus bekerja sama mengatur dan membentuk kerjasama
dengan perusahaan-perusahaan lain yang sudah ada dan saling menguntungkan
misalnya dari para produsen yang dapat diharapkan memasok barang buat
perusahaan anda.
5. Untuk
mendapatkan kontrak besar perencanaan yang baik menarit minat
perusahaan-perusahaan yang lebih besar memberi pekerjaan atau kontrak yang
dapat dikerjakan oleh perusahaan anda.
6. Untuk
menarik tenaga kerja inti perencanaan yang baik mengundang orang-orang tertentu
yang potensial atau mempunyai keahlian untuk bergabung bekerja sama
dengan anda.[3]
B. Fungsi dan Manfaat Perencanaan
Bisnis
a)
Wadah untuk
menampung rencana bisnis.
b)
Alat control
segala kegiatan yang akan dilaksanakan ketika gagasan usaha diimplementasikan.
c)
Menyampaikan
kepada pihak lain maksud dan tujuan penyususnan rancangan usaha.
d)
Memperoleh
perhatian dan keterlibatan pihak lain untuk membantu, terutama dalm mewujudkannya
menjadi perusahaan yang nyata.[4]
8 alasan,
perlunya membuat perencanaan bisnis atau business plan:
1)
Kejelasan
bisnis yang akan dikerjakan.
2)
Mengenal
struktur dan strategi perusahaan.
3)
Mendapatkan
penjelasan detil mengenai pasar.
4)
Mengetahui
cara memasarkan bisnis.
5)
Menggali ide
atau pemikiran awal.
6)
Mengetes
perhitungan bisnis.
7)
Mempertajam
sistem operasional.
8)
Mengenal
pesaing.
C. Aspek-Aspek Perencanaan Bisnis
Aspek-aspek rancangan dan
uraian produk , ( memuat gambaran umum produk dari aspek substansi produk,
tampilan produk siap jual, dan fungsi produk ). Aspek-aspek tersebut adalah
sebagai berikut :[5]
- Aspek pemasaran
1.
Sasaran pemasaran ,
meliputi :
a)
Daerah pemasaran(
lokasi pasar, jenis, dan jumlah pelanggan serta pesaing di lokasi pasar ).
b)
Situasi pasar (
segmentasi pasar, target pasar dan posisi pasar disbandingkan dengan pesaing
yang berada di daerah pasar ).
c)
Proyeksi permintaan (
jumlah permintaan dalam setiap periode / siklus untuk setiap jenis pelanggan,
dan proyeksi peningkatanya dalam setiap periode / siklus )
d)
Strategi dan taktik
pemasaran ( uraian masing-masing dari bauran pemasaran berdasarkan spesifikasi
usaha / produk dan unggulan serta kelemahanya dibandingkan dengan bauran
pemasaran perusahaan pesaing ) meliputi :
a.
Produk
b.
Harga
c.
Distribusi
d.
Promosi
2.
Penganggaran pemasaran
( uraian beradasarkan rencana biaya yabg di alokasikan untuk investasi dan
biaya untuk operasional pemasaran dalam satu siklus serta proyeksi
peningkatanya sejalan dengan peningkatan penawaran untuk memenuhi peningkatan
permintaan pasar. )
- Aspek produksi
1.
Pengadaan bahan (
menyangkut jenis, volume, harga sumber ( daerah ) pasokan bahan,proses
pengadaan bahan , serta proyeksi peningkatanya dalam setiap periode/
siklus produksi )
2.
Kebutuhan sumber daya
produksi ( uraian mengenai sumber daya produksi meliputi bangunan, peralatan /
mesin, dan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktivitas produksi,
berkaitan dalam jumlah , kualitas, nilai, serta proses pengadaanya.)
3.
Proses produksi (
proses produksi masing-masing jenis produk yang disertai dengan bagan proses
produksi )
4.
Perkiraan jumlah
produksi ( jumlah produksi yang akan dihasilkan dan ditawarkan dalam setiap
periode / siklus untuk setiap jenis produk , dan proyeksi peningkatanya dalam
setiap periode / siklus).
5.
Penganggaran produksi
( uraian berdasarkan rencana biaya produksi yang dialokasikan untuk investasi
dan baiaya untuk operasional produksi dalam satu siklus dan proyeksi
peningkatanya sejalan dengan peningkatan produksi untuk memenuhi peningkatan permintaan
pasar )
- Aspek organisasi
dan manajemen
1.
Organisasi ( uraian
mengenai identitas perusahaan “ nama, alamat, dan logo perusahaan “, visi dan
misi perusahaan , bentuk organisasi perusahaan, struktur organisasi perusahaan
dan perizinan usaha )
2.
Manajemen ( uraian
mengenai pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen planning , organizing, staffing,
directing, controlling, untuk pelaksanaan setiap lima aspek usaha)
3.
Penganggaran
organisasi dan manajemen ( uraian berdasarkan rencana biaya yang di alokasikan
untuk investasi dan biaya untuk operasional organisasi dan manajemen perusahaan
dalam satu siklus serta proyeksi peningkatanya sejalan dengan peningkatan
produksi untuk memenuhi peningkatan permintaan pasar )[6]
- Aspek
pengendalian dampak lingkungan
1.
Limbah ( uraian mengenai
limbah yang dihasilkan dari aktivitas perusahaan yang terdiri atas limbah cair,
padat , gas dan suara )
2.
Dampak biofisik (
uraian mengenai dampak positif dan negative terhadap lingkungan biofisik
disekitarnya yang akan timbul sebagai akibat aktivitas perusahaan , dan langkah
–langkah yang diambil apabila terjadi dampak negative )
3.
Dampak social budaya (
uraian mengenai dampak positif dan negative terhadap lingkungan sosisal budaya
disekitarnya yang akan timbul sebagai
akibat aktivitas perusahaan , dan langkah –langkah yang diambil apabila terjadi
dampak negative )
4.
Penganggaran
pengendalian dampak lingkungan (uraian berdasarkan rencana biaya yang di
alokasikan untuk investasi dan biaya untuk operasional pengendalian dampak
lingkungan dalam satu siklus dan proyeksi peningkatanya sejalan dengan
peningkatan aktivitas perusahaan )
- Aspek keuangan /
modal
1.
Kebutuhan modal awal (
uraian kebutuhan modal awal operasi perusahaan yang terperinci berdasarkan
modal investasi dan modal kerja , serta sumber – sumber perolehanya )
2.
Proyeksi neraca
3.
Proyeksi laba – rugi
4.
Proyeksi arus kas
5.
Analisis rasio
keuangan[7]
D. Unsur-Unsur Perencanaan Bisnis
Manfaat yang dapat diperoleh
dari penyusunan perencanaan bisnis yaitu agar dapat mengidentifikasi
pihak-pihak yang akan membacanya, yaitu investor, perbankan, pelanggan,
konsultan, pemerintah, dan pihak lain yang terkait. Perencanaan bisnis harus
disusun sedemikian rupa sehingga dapat memberikan manfaat, terutama dalam
mewujudkan gagasan merintis berdirinya perusahaan.
Untuk itu, sebuah perencanaan
bisnis harus mengandung unsur-unsur berikut:
a)Rencana, yaitu perencanaan bisnis harus memuat sesuatu rencana berikut
maksud dan tujuan dari rencana tersebut.
b)
Usulan, yaitu
perencanaan bisnis harus diusulkan kepada pihak lain untuk diketahui dan
dipertimbangkan oleh pihak lain.
c)Sistematis, yaitu hal-hal yang dimuat dalam perencanaan bisnis harus
disusun mulai dari yang sifatnya makro sampai pada yang bersifat mikro, atau
yang bersifat umum sampai yang bersifat khusus/ spesifik.
d)
Tentatif, yaitu isi
dari perencanaan bisnis masih dapat diubah sebelum memperoleh persetujuan dari
penerima atau pembaca rancangan bisnis tersebut.[8]
e)
E. Kesalahan Perencanaan Bisnis
a) Menunda
pembuatan rencana bisnis
Kebanyakan pemilik bisnis
membuat rencana bisnis hanya ketika mereka tidak punya pilihan lain. Kecuali
jika bank atau investor meminta suatu rencana bisnis, maka tidak pernah ada
rencana dalam bisnis mereka
b) Hal-hal non
formil dalam arus kas
Kebanyakan orang-orang
memikirkan laba daripada uang tunai. Saat Anda membayangkan suatu bisnis baru,
Anda berpikir tentang biaya pembuatan produk, bagaimana Anda bisa menjualnya
dan berapa laba per unit yang akan diperoleh.
c) Gagasan yang
terlalu tinggi
Jangan menaksir terlalu tinggi
pada pentingnya ide. Anda tidak memerlukan suatu ide besar untuk memulai
bisnis. Anda memerlukan waktu, uang, ketekunan dan akal sehat. Hanya sedikit
bisnis sukses yang didasarkan seluruhnya pada ide baru.
d) Ketakutan
Membuat suatu perencaan bisnis
tidaklah sesulit yang anda pikirkan. Ada beberapa buku bagus untuk membantu,
mencari mentor, ikut seminar, sekolah bisnis, ikut komunitas bisnis adalah
cara-cara lain untuk memperoleh tambahan ilmu dalam membantu penyusunan rencana
bisnis.
e) Penentuan tujuan
yang tidak jelas
Tinggalkan kata-kata bisnis
yang samar dan tidak berarti (misalnya menjadi yang terbaik'). Yang perlu
diperhatikan adalah bahwa sasaran suatu rencana adalah hasilnya, dan untuk
mendapatkan hasil Anda memerlukan usaha yang berkelanjutan (terus menerus) dan
spesifik.
f) Tidak fokus
Buatlah rencana Anda sesuai
dengan maksud dan tujuan dari bisnis yang ingin anda jalankan. Rencana bisnis
dapat bermacam-macam, terkadang hanya berisi rencana menjual suatu ide bisnis
baru, rencana keuangan, rencana pemasaran, dan lain-lain.
g) Prioritas
yang lemah
Ingat, fokus merupakan suatu
strategi dan kekuatan bisnis. Buatlah prioritas dalam bisnis Anda, buatlah list
apa-apa yang menjadi prioritas dan hal yang harus Anda lakukan dalam bisnis
Anda. Sesuaikan dengan tujuan yang ingin Anda capai.
h) Membuat
proyeksi yang kurang tepat
Pertumbuhan awal usaha,
umumnya berjalan sangat pelan. Jadi dalam menyusun rencana finansial dimana
akan berhubungan dengan rencana penjualan, Anda sebaiknya memproyeksikannya
secara natural, tidak terlalu berlebihan namun tidak terlalu rendah. Proyeksi
berlebihan akan berakibat pada kendurnya percaya diri bila hal tersebut gagal
atau tidak sesuai, sebaliknya proyeksi yang terlalu rendah akan mengakibatkan
bertambahnya rasa pesimis.[9]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perencanaan
bisnis merupakan dokumen tertulis yang menjelaskan rencana perusahaan/pengusaha
untuk memanfaatkan peluang-peluang usaha (business opportunities) yang terdapat
di lingkungan eksternal perusahaan,menjelaskan keunggulan bersaing(competitive
advantage) usaha, serta menjelaskan berbagai langkah yang harus dilakukan untuk
menjadikan peluang usaha tersebut menjadi suatu bentuk usaha yang nyata.
Manfaat dalam menjalankan rencana usaha yaitu sebagai wadah untuk menampung
rencana bisnis, alat control segala kegiatan yang akan dilaksanakan ketika
gagasan usaha diimplementasikan, menyampaikan kepada pihak lain maksud dan
tujuan penyususnan rancangan usaha, memperoleh perhatian dan keterlibatan pihak
lain untuk membantu, terutama dalm mewujudkannya menjadi perusahaan yang nyata.
Sedangkan
aspek-aspek yang mendukung perencanaan bisnis yaitu ada aspek pemasaran, aspek
produksi, aspek organisasi dan manajemen, aspek pengendalian dampak lingkungan,
dan aspek keuangan. Kesalahan yang sering terjadi pada perencanaan bisnis
biasanya menunda pembuatan rencana bisnis, hal-hal non formil dalam arus kas,
gagasan yang terlalu tinggi, ketakutan, penentuan tujuan yang tidak jelas,
penentuan tujuan yang tidak jelas, tidak fokus, prioritas yang lemah, dan
pembuat proyeksi yang kurang tepat. Perencanaan bisnis ini menguraikan arah dan
tujuan perusahaan yang ingin capai,
berserta strategi mencapainya sebagai peta jalan bagi wirausahawan
menuju pembangunan bisnis yang sukses.
DAFTAR
PUSTAKA
Alma, Buchari, Kewirausahaan, Bandung :
Penerbit Alfabet, 2011.
Rusdiana, Kewirausahaan
Teori dan Praktek, Bandung: CV
Pustaka Setia, 2014.
Suryana, Kewirausahaan Kiat
dan Proses Menuju Sukses, Jakarta: Salemba Empat, 2014.
http//hildamataharisenja,
blogspot. com/ 2015/ 10/ makalah-kewirausahaan-rencana-bisnis. html, diakses
pada tanggal 26 April 2017, pukul 21.38.
[1]
Suryana, Kewirausahaan Kiat dan Proses Menuju
Sukses, (Jakarta: Salemba Empat, 2014), hal. 192.
[2]
http//nthoposthink02, blogspot,
ae/2014/01/makalah-perencanaan-bisnis,html?m>1, diakses pada tanggal 26 April
2017 pukul 22.15.
[3]
Buchari Alma, Kewirausahaan, (Bandung :
Penerbit Alfabet, 2011), hal. 67.
[4]
Rusdiana, Kewirausahaan Teori dan Praktek,
(Bandung: CV Pustaka Setia, 2014), hal.
354.
[5]
Rusdiana, Kewirausahaan Teori dan Praktek, hal.
356.
[6]
Ibid., hal. 357.
[7]
Ibid., hal. 358.
[8]
Rusdiana, Kewirausahaan Teori dan Praktek, hal. 354-355.
[9]
http//hildamataharisenja,
blogspot.com/2015-10/makalah-kewirausahaan-rencana-bisnis.html,
[1]
Suryana, Kewirausahaan Kiat dan Proses Menuju
Sukses, (Jakarta: Salemba Empat, 2014), hal. 192.
[2]
http//nthoposthink02, blogspot,
ae/2014/01/makalah-perencanaan-bisnis,html?m>1, diakses pada tanggal 26 April
2017 pukul 22.15.
[3]
Buchari Alma, Kewirausahaan, (Bandung :
Penerbit Alfabet, 2011), hal. 67.
[4]
Rusdiana, Kewirausahaan Teori dan Praktek,
(Bandung: CV Pustaka Setia, 2014), hal.
354.
[5]
Rusdiana, Kewirausahaan Teori dan Praktek, hal.
356.
[6]
Ibid., hal. 357.
[7]
Ibid., hal. 358.
[8]
Rusdiana, Kewirausahaan Teori dan Praktek, hal. 354-355.
[9]
http//hildamataharisenja,
blogspot.com/2015-10/makalah-kewirausahaan-rencana-bisnis.html,




0 komentar:
Posting Komentar